Sabtu, 25 Oktober 2014

Meraih Mimpi Mendaki Gunung Rinjani, Lombok

Hari yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga. Tanggal 15 Mei 2014, kami berangkat dari Jakarta dengan Garuda Indonesia pukul 06.20 WIB. Tiba di Bandara International Praya,Lombok disambut dengan EO kami dari Daladventure. Sambil menunggu peserta lain, dengan memanfaatkan waktu seefisien mungkin, kami diajak berkeliling desa Sade, Lombok 

Bukan pertama kali ini saya ke Lombok, setelah tahun 2010 bersama teman-teman kantor, tapi dulu kami lebih banyak main ke laut (snorkling) Setelah peserta kumpul semua, kami langsung menuju desa sembalun untuk bermalam disana. Baru disini, saya sudah terkesima dengan alamnya, apalagi diatas sana. Kami tinggal di guesthouse “Maria”. Kami menyewa 2 kamar, 1 kamar untuk team pria, & satu kamar untuk team wanita.Keesokan hari, ketika sarapan, saya melihat suatu karya ciptaan Tuhan yang luar biasa, Gunung Rinjani dengan matahari terbit. Tak lupa saya mengucapkan terima kasih diberi kesempatan yang luar biasa ini. Dari guesthouse dengan menggunakan pickup kami menuju pos pendaftaran & mulai jam 9.00 WITA tgl 16 Mei 2014 kami memulai perjalanan panjang dengan istilah”Landai Landai Gunung” ditemani teriknya matahari. Pos pendaftaran ke pos I, saya tempuh dengan waktu 1,5 jam. Makin lama makin panas, haus & lelah datang terus. Pos I menuju pos II memakan waktu 2 jam. Disini kami istirahat selama 2 jam untuk makan siang & menolong teman yang kelelahan. Setelah cukup istirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju pos III memakan waktu kurang lebih 2 jam.Pukul 15.00 WITA, akhirnya kam berkumpul di pos III. Pendakian setelah pos III merupakan pendakian terberat karena kita akan melalui yang namanya tanjakan penyesalan karena tidak ada bonus jalan datar sama sekali. Diperkirakan waktu tempuh sampai Camp Plawangan Sembalun adalah 3 jam, tapi karena beban yang saya bawa,akhirnya sampai di camp plawangan sembalun pukul 19.30 WITA dengan rasa yang sangat lelah sekali.Saya membutuhkan waktu 4,5 jam. Malam ini kami bermalam disini dengan ditemani bintang-bintang gemerlapan & tidak disangka disini ada sinyal,, akhirnya saya bisa telp ke orang tua di ketinggian 2,900 mDPL. 
.  
  Sedangkan 8 peserta lain memutuskan untuk kembali ke tenda. Baru kali ini saya merasakan pendakian yang membuat dehidrasi sampai hilang konsentrasi tak tahu jalan kembali ke tenda, jadi saya banyak bertanya tanya sambil menahan haus. Setelah sampai di tenda pukul 12.00 WITA, istirahat selama 1 jam sambil makan siang, pukul 13.00 WITA, saya, mbak mae & yayas berjalan menuju Danau Segara Anak. Rombongan yang lain sudah jalan terlebih dahulu, kecuali pasangan suami istri mbak neneng & mas dudi. Berjalan dengan lelah yang belum hilang menuruni anak tangga berbatu sempat membuat saya stress, karena kaki sudah merasakan sakit. Dengan menempuh 5,5 jam perjalanan, pukul 17.30 WITA, saya sampai di danau segara anak untuk kembali bermalam. Indahnya danau segara anak sehingga kami lupa akan terasa lelah. Malam ini pun kami isi dengan istirahat. Tanggal 18 Mei 2014, pukul 06.00 WITA, kami menuju pemandian air panas untuk melemaskan otot otot. Pukul 10.00 WITA, kami melanjutkan untuk kembali ke Lombok melalui jalur Senaru. Karena sudah lelah, akhirnya saya menyewa seorang porter untuk membawakan tas saya dengan harga 150 ribu.

Dengan tas ransel dibawakan porter, saya tidak merasakan lelah & bisa berjalan cepat untuk kembali. Perjalanan melalui jalur senaru ternyata lebih parah dari jalur sembalun, kami harus menggunakan tali untuk naik ke atas. Pukul 12.00 WITA, akhirnya saya sampai di camp pelawangan senaru & kami merasakan sop buah untuk menghilangkan dahaga. Istirahat 1 jam, pukul 13.00 WITA, kami melanjutkan perjalanan turun. Jalur pun sangat liin karena berpasir & tanah coklat. Pukul 20.00 WITA, akhirnya kami sampai di pintu gerbang senaru sebagai akhir dari perjalanan ini. Melelahkan tapi menyenangkan. Malam ini pun kami langsung menuju penginapan di Senggigi. Karena lapar, kami pun keluar mencari makan malam. & malam ini pun kami tutup dengan istirahat di hotel. Tanggal 19 Mei 2014, kami bangun pagi untuk menikmati indahnya pantai senggigi. Kemudian sambil ke bandara, kami mampir untuk membeli oleh oleh. Akhirnya perjalanan kami pun berakhir & berpisah dengan teman teman di bandara Praya, Lombok. Biaya yang kami butuhkan adalah paket pendakian 3D/2N dari Daladventure adalah 2,8 Juta & tiket pesawat Garuda (return) adalah 2,2 juta. Jadi total biaya yang kami keluarkan adalah 5 juta.


 Di Rinjani ini banyak cerita, suka duka & banyak teman baru yang saya dapat. Terima kasih kepada om Elyudien yang sudah susah payah mengatur pendakian kami. Sahabat sahabatku mbak Mae, Yayas, Mas Arief, Mbak Ayu (akhirnya GK’ers bisa sampai puncak juga), mbak Neneng & mas Dudi, Tetty, Koh Budi, Koh John (thanks buat foto foto kerennya). Dan yang tidak mungkin saya lupa adalah Ucapan syukur & terima kasih kepada Tuhan Yesus, Bunda Maria atas perlindungan selama pendakian ini. Kedua orang tua yang sudah mengijinkan anak bungsunya melakukan pendakian ini. Semua perjalanan pendakian ini, bisa dilihat di You Tube saya dengan link : Rinjani Video

Jumat, 07 Maret 2014

Bersama Sahabat Mencari Damai di Puncak Mahameru

Bersama sahabat mencari damai, Mengasah pribadi mengukir cinta, Mahameru berikan damainya, Didalam beku Arcapada Mendaki gunung merupakan kegiatan petualangan yang melelahkan tetapi menjadi adiktif ketika kita berhasil mencapai puncak, walaupun sesungguhnya mencapai puncak adalah bonus, tetapi perjalanan sesungguhnya adalah proses untuk mencapainya. Cita-cita untuk mendaki gunung semeru di kabupaten Lumajang akhirnya bisa terwujud. Saya bersama 5 teman dari Komunitas Geng Krakatau bisa pergi bersama-sama untuk menikmati keindahannya. Perjalanan dimulai tgl 1 November 2013 dari stasiun Senen. Pukul 15.00 wib,dengan menggunakan kereta api ekonomi “Majapahit”, kami berenam menuju Malang sebagai tempat meeting point.
Perjalanan panjang ini, kami isi dengan bercengkrama di dalam kereta. Akhirnya setelah 16 jam di dalam kereta, pukul 07.00 wib, kami tiba di Malang dan dijemput oleh Guide kami dari Daladventure.
Disini, kami bertemu dengan peserta lain. Dari stasiun kami menuju basecamp dengan menyewa angkot untuk mengganti jeep. Pukul 12.00 wib, setelah makan siang, dengan menggunakan jeep, kami menuju desa Ranupani sebagai pos awal sebelum melakukan pendakian. Seharusnya jeep bisa sampai desa
Ranupani, karena ada perbaikan jalan, akhirnya kami harus berjalan kaki sejauh 3 km untuk menggunakan ojek menuju desa Ranupani. Pukul 14.00, kami sampai di desa Ranupani untuk melakukan pendaftaran, sambil makan siang sebelum mandaki.
Pukul 15.00 wib,kami ber 10 plus 2 guide kami yaitu Mas Doddy & mas Yudha memulai pendakian ini. Tujuan awal kami adalah Ranukumbolo sebagai tempat bermalam di hari pertama ini, melewati jalan setapak yang sudah jelas dan ber paving block. Semua perjalanan ini kami nikmati walaupun hari sudah menjelang sore. Dalam perjalanan menuju Ranukumbolo, kami melewati yang namanya tanjakan Bakrie (kurang tahu juga mengapa dinamakan tanjakan bakrie). Setelah 5 jam perjalanan dari Ranupani, akhirnya kami tiba di Ranukumbolo pukul 20.00. Dalam pendakian kali ini,
saya merasakan kurang fit, karena batuk ditambah lagi saya minum obat yang membuat lemas. Karena dibandingkan dengan pendakian saya di Gunung Gede & Gunung Lawu, perjalanan menuju Ranukumbolo dibilang landai, hanya karena kondisi tidak fit, jadi saya agak lama dan terasa lemas. (Catatan dalam pendakian : kalau mengalami batuk, jangan minum obat batuk karena akan membuat lemas).Untungnya kami menggunakan porter, jadi sampai Ranukumbolo kami tidak perlu membangun tenda dan memasak, jadi sampai dilokasi tinggal masuk tenda dan menunggu makan malam jadi. Malam ini, kami isi dengan istirahat ditengah dinginnya Ranukumbolo didalam tenda untuk mempersiapkan fisik menuju kalimati.

Tgl 3 November 2013 pukul 04.30 wib, saya terbangun untuk menikmati sunrise di danau Ranukumbolo yang terkenal dengan keindahannya. Tak lupa, saya mengambil gambar sebagai bukti, saya telah menginjakkan kaki di Ranukumbolo. Sarapan kami pagi ini adalah nasi goreng ditemani susu coklat. Betapa nikmatnya makan di sini dengan ditemani keindahan alamnya. Yang membuat saya kagum adalah birunya langit yang sangat sangat sangat indah. Pukul 09.00 wib, kami memulai kembali pendakian menuju pos Kalimati, tentunya dengan melewati tanjakan cinta dan melewati oro oro ombo.

Tapi sayang, lavender yang tumbuh di oro oro ombo sedang tidak berbunga. Pendakian yang menarik kali ini dan belum pernah saya rasakan selama pendakian sebelum-sebelumnya adalah menikmati es buah ditengah-tengah pendakian, Mantaaab, dahaga langsung hilang seketika. Pukul 13.00, kami tiba di pos kalimati dan pas langsung turun hujan, jadi kami berteduh didalam tenda sambil makan siang. Karena hujan deras dan lelah, kami isi dengann tidur didalam tenda. Setelah hujan reda, tak disangka, ternyata Gunung Semeru berada tepat di belakang saya, Hanya ungkapan “wow” dan rasa takut apakah bisa sampai puncak tertinggi di Pulau Jawa.

Pukul 23.00 wib, kami memulai pendakian yang sesungguhnya menuju pos arcopodo sebagai batas vegetasi terakhir sebelum mendaki Mahameru. Pesan dari guide kami “mulai saat ini, bukan hanya kekuatan fisik saja yang dibutuhkan tetapi mental dan semangat untuk mencapai puncak, yang dapat menolong kita adalah diri kita sendiri.Pendakian ke puncak kali ini sangat berat, karena track berpasir, sehingga naik 5 langkah turun 3 langkah dan sesekali merosot lagi yang kadang membuat patah semangat. Satu lagi yang terberat adalah rasa mengantuk yang sempat saya rasakan dan akhirnya saya tidur dipangkuan mbak Mae, dia adalah sahabat saya sesungguhnya yang berada baik suka maupun duka. Setelah 9 jam pendakian dari kalimati, akhirnya pukul 08.00 wib, saya bisa menginjakkan kaki saya di puncak tertinggi Pulau Jawa yaitu Mahameru 3,676 mdpl.
Pendakian 9 jam ini terbayar dan keindahan serta keagungan karya ciptaan Tuhan luar biasa. Hanya karena badai, kami tidak boleh berlama-lama diatas, cukup setengah jam diatas dan saya turun kembali menuju kalimati untuk melanjutkan ke Ranukumbolo sebelum kembali ke Ranupani dan untuk bermalam disana. Malam ini merupakan malam terakhir kami di Ranukumbolo, sungguh kami tidak ingin pulang dan kembali dengan kejenuhan di Jakarta. Tgl 5 November 2013, pukul 07.00 wib, kami meninggalkan Ranukumbolo menuju Ranupani.
Dan meninggalkan sejuta cerita dan kenangan bersama sahabat. Pukul 12.00 wib, kami sampai di Ranupani dan kembali ke basecamp di Lawang dan kembali ke Jakarta dengan menggunakan kereta executive Gajayana. Hampir pula kami ketinggalan kereta. Sungguh banyak cerita pendakian Gunung Semeru ini dan tidak mungkin terlupakan. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku dari komunitas Geng Krakatau (yayas, Mbak Mae, Mas Arief, Mbak Ira & Mbak Ayu), Mbak neneng & mas Dudi, mbak achiet & mas hendra. Saya tunggu kembali di pendakian Rinjani bulan Mei 2014. Tak lupa saya berikan rincian biaya pendakian : 1. Kereta Ekonomi “Majapahit” : IDR 300,000 2. Kereta Executive “Gajayana” : IDR 450,000 3. Paket pendakian “Daladventure” : IDR 950,000 Total pengeluaran pendakian Gunung Semeru : IDR 1,700,000. Untuk lebih detailnya, terlampir link  Semeru Video

Rabu, 16 Mei 2012

Petualanganku di Gunung Krakatau

Keinginan untuk mengunjungi Krakatau selama ini akhirnya tercapai juga, walaupun kali ini saya tidak berangkat sendiri seperti yang sudah-sudah, saya mencari paket adventure tour mengingat kalau jalan sendiri akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Hampir setiap hari browsing untuk mencari tour yang menawarkan paket Krakatau. Akhirnya saya menemukan DalAdventure yang akan mengunjungi Krakatau di akhir april. Saya mencoba menghubungi contact person yaitu mas elyudien, ternyata sudah penuh pesertanya jadi saya termasuk dalam daftar tunggu. Pada saat itu saya mendaftar 3 orang. Ternyata banyak yg mengundurkan diri, tapi tetap saja yang bisa ikut hanya 2 orang. Saya bilang ke mbak Mae, krn dapatnya Cuma 2, jadi masih daftar tunggu 1 orang. 2 minggu sebelum keberangkatan, di email lagi dari DalAdventure, bahwa masih ada sisa 1 orang, langsung saja saya daftarkan lagi & bayar cash supaya langsung bisa berangkat. Akhirnya saya, yayas & mbak mae bisa pergi ke Krakatau. Tgl 27 Apr 2012, pukul 22.00 wib, kami kumpul di parkir timur senayan untuk melakukan registrasi. Walaupun kami belum saling kenal, kami saling bertegur sapa dengan peserta lain,
karena mereka yang akan menjadi teman perjalanan selama 3 hari ini. Pukul 23.00 wib, bus kami berangkat menuju Tanjung Lesung dimana perjalanan memakan waktu selama 5 jam. Kami sampai pukul 04.00 wib, memberi kesempatan peserta lain melakukan ibadah, sedangkan saya sarapan indomie supaya bisa numpang ke toilet he..he..he… Rute yang dipakai kami ke Krakatau memang berbeda dari paket lain, karena kami langsung menuju Krakatau tanpa harus ke lampung, jadi sangat menyingkat waktu. Pukul 07.30 wib, kapal kami mulai berlayar mengarungi selat sunda.
Dihadapan kami sudah terlihat gunung maha dahsyat Krakatau, mungkin sekarang anak Krakatau ya. Kapal yang kami gunakan berbeda dengan waktu ke pulau tidung, tidak ada tutupnya, jadi untuk mengurangi hitam, dengan memakai jaket selama pelayaran.
Tujuan pertama kami adalah lagoon cabai untuk snorkeling, tapi pas ditanya pelampung dimana, dengan santainya ABK menjawab ketinggalan di daratan, wah kesal sekali semua peserta krn salah satu syarat keselamatan ketinggalan, akhirnya saya tidak melakukan snorkeling, hanya berfoto diatas kapal saja.
Peserta lain yang bisa berenang, banyak yang menikmati bawah laut lagoon cabai. Jadi saya hanya mendengarkan cerita mereka saja.Sehabis snorkling,tiba
saatnya untuk makan siang, dan kami makan siang di pulau rakata yang sekaligus menjadi tempat kami menginap. Dalam perjalanan menuju pulau rakata, kami disuguhi pemandangan Gunung Krakatau yang berwarna hitam, kontras sekali dengan warna laut yang berwarna biru. Sampailah kami di pulau rakata, dan kami dijelaskan sejarahnya.
Tapi saya bertiga malah asyik berfoto2 didepan tulisan cagar alam Krakatau sebagai bukti bahwa kami pernah menginjakkan kaki kami disini. Sambil menunggu makan siang, kami asyik berfoto2 dan istirahat.
Tak disangka ada es buah, benar benar menyegarkan. Saatnya makan siang kami siap, kami menikmati dengan lahap, bagaimanapun, mau makanan seperti apa rasanya, kalau sudah pindah tempat tetap enak. Sehabis makan siang, seharusnya masih ada jadwal snorkeling lagi, tapi karena sudah pada lelah, rombongan kami memutuskan untuk istirahat sebagai persiapan untuk melakukan pendakian ke Gunung Krakatau untuk melihat sunset. Pukul 16.00 wib, kami memulai pendakian ke Gunung Krakatau,
diperkirakan sekitar 1 jam sampai di puncak, medan berpasir yang membuat pendakian ini berat, karena sudah naik berapa langkah, turun lagi, beda sekali dengan pendakian saya ke Gunung Ijen, walaupun jauh tapi pendakian sudah jalan setapak, walaupun sama-sama berat, tetapi beda kepuasan. Jalur yang kami lalui hamper 60 derajat, jadi ada perasaan takut kalau terpeleset dan jatuh. Sambil mendaki, saya berdoa saja sekalian mengatur nafas agar bisa segera sampai diatas. Pukul 16.30 wib, sampailah kami di puncak,
rasa lelah hilang setelah sampai atas, walaupun saya merasakan sesak nafas, tapi begitu kena angina dari atas bisa segera hilang. Kebiasaan saya jangan lupa mengabadikan diri sebagai bukti kalau saya sudah sampai puncak Krakatau.
Walaupun sempat kamera saya jatuh, tapi tidak apa2 & masih bisa dipakai. Seperti tidak ada habisnya kami mengambil gambar diatas, dan sudah melupakan kelelahan sewaktu pendakian. Dari puncak gunung terlihat hamparan laut luas dengan 3 pulau mengelilinginya, sehingga semakin menguatkan saya untuk selalu bersyukur bahwa Tuhan telah menciptakan langit dan bumi ini begitu indah dan satu lagi,
Indonesia memang kaya akan alam, dan itulah salah satu kebanggaan Indonesia yang tidak dimiliki oleh Negara lain. Tapi sayang, kami tidak mendapatkan moment sunset tersebut, tetapi kami tidak terlalu kecewa, karena yang penting kami bisa berfoto – foto, karena rombongan saya ini kebetulan senang dengan fotografi, makanya jarang sekali yang snorkeling. Setelah puas diatas, kami turun ke bawah, untuk beristirahat.
Kami pun lupa jalurnya jadi kami pun nyasar, tetapi karena rame-rame nyasarnya, jadi membuat kami tertawa dan persahabatan kami pun semakin dekat. Memang alam mengajarkan kami untuk hidup selalu bersama, tidak boleh egois dan sama-sama berpikir untuk mencari jalan keluar. Sampai dibawah , gelap sudah menjemput kami hanya suara jangkrik & bintang di langit yang ada.
Tapi benar –benar pengalaman tidak terlupakan, tidak mandi, tidak ada listrik, dan tidak ada teknologi. Jadi benar2 bisa beristirahat. Pukul 18.30 wib, makan malam sudah siap & kami makan di atas perahu karena masih ada lampu dari perahu. Sehabis makan pukul 21.00 wib, kami tidur karena sudah lelah sekali, kami bertiga memutuskan untuk tidur di perahu, karena kalau ditenda, banyak sekali biawak yang berkeliaran, jadi mengurungkan niat kami untuk tidur di tenda.
Minggu, 29 April 2012 pukul 03.00 wib, saya bangun. Serasa sudah tidur lama, tapi baru jam tiga pagi. Tujuan kami hari ini adalah mengejar Sunrise di Krakatau, kali ini kami tidak melalui jalur pendakian kemarin, kali ini lebih landai jadi tidak terlalu lelah & cukup membutuhkan waktu 20 menit saja sudah sampai di puncak. Ternyata matahari belum menunjukkan sinar nya padahal sudah jam 06.15 wib, jadi kami bisa beristirahat dulu & berfoto.
Pukul 06.30 wib, matahari muncul berwarna kuning, indah sekali, tak lupa kami mengabadikan diri berlatar belakang sunrise. Kami berfoto satu rombongan. Kali ini perjalanannya sangat seru sekali & sangat berkesan. Habis melihat sunrise, kami turun untuk sarapan dan bersiap-
siap kembali ke tanjung lesung sebelum ke Jakarta. Pukul 09.15 wib, perahu kami meninggalkan pulau rakata dan meninggalkan beragam kenangan yang tak terlupakan. Tadinya mau mampir ke pulau sertung,
tetapi tidak jadi karena peserta sepertinya sudah lelah & ingin segera mandi karena 2 hari tidak kena air tawar. Perjalanan kembali ke Tanjung Lesung memakan waktu yg lebih lama karena melawan arus, selama perjalanan kami saling berbagi cerita &
berfoto diatas perahu. Semakin dekat persahabatan kami setelah 3 hari bersama. Pukul 12.30 wib, akhirnya kami melihat daratan & sampailah di Tanjung Lesung beach club untuk membersihkan diri. Kami membayar IDR 25 ribu untuk mandi (mandi termahal yang saya alami he..he..he..).
Disini pun tak luput kami dari berfoto-foto,mungkin kamera kami banyak sekali gambar perjalanan kami. Pukul 14.30 wib, setelah semua peserta mandi, kami melanjutkan makan siang di restoran “Ibu Ade”, disini sudah tidak termasuk dalam paket perjalanan lagi, tapi harga tetap terjangkau di kantong Flashpacker. Pukul 16.00 wib, kami langsung pulang ke Jakarta
dan sampai di Parkir timur senayan pukul 21.30 wib. Berakhirlah petualangan kami tiga hari ini. Terima kasih untuk DalAdventure yang telah memfasilitasi petualangan kami ini. Dan satu tak terlupakan, jadi menambah banyak teman & kalau ada paket dari Daladventure ini & menarik, pasti saya akan ikut lagi. Oh ya, kita membayar paket perorangnya IDR 695 ribu, semua sudah diatur, total per orang IDR 720 ribu. Terima kasih Tuhan atas cuaca yang cerah selama 3 hari ini. Satu pesan yang tak boleh dilupakan adalah " Jangan pernah mengotori Alam Indonesia dengan sampah, bawalah sampah tersebut sampai kita menemukan tempatnya".

Jumat, 30 Desember 2011

Green Canyon dan Sekitarnya Adventures

Setahun keinginan untuk ke pantai pangandaran, baru tanggal 28 Oktober 2011 niat itu berjalan dan terlaksana, tentunya dengan teman-teman saya sebelumnya ditambah 4 orang baru yang ingin mencoba melakukan perjalanan dengan kami. Kami berangkat setelah jam pulang kantor dengan pemberangkatan di wisma metropolitan II tepat pukul 21.00 wib, dimana jadwal pemberangkatan ini mundur 2 jam karena perjalanan yang macet dan hujan deras. Hari sudah malam, tapi kami belum makan malam. Atas saran dari sopir kami, akhirnya kami beristirahat di jalan tol Jakarta Cikampek di kilometer 92. Kami makan malam disinu pukul 22.30 wib. Setelah makan dan sopir kami berisitirahat, pukul 00.00 wib, kami melanjutkan perjalanan ke Pangandaran yang harus kami tempuh kurang lebih 10 jam perjalanan. Karena hari masih pagi, sopir kami menyarankan untuk istirahat di pom bensin sekalian teman-teman sholat subuh. Pukul 05.00 wib tanggal 29 Oktober 2011, kami melanjutkan perjalanan kami ke tujuan awal, yaitu Green Canyon. Sampai di kawasan Green Canyon pukul 06.30 wib, dan ternyata loket belum dibuka, kami minum teh di warung (harga the @ 3,000). Pukul 07.00 wib, loket dibuka, akhirnya saya membeli tiket untuk 10 orang. Sebagai informasi, 1 perahu hanya bisa diisi 5 orang, ditemani 2 guide. Satu perahu dengan tarif IDR 75,000, tetapi hanya sampai mulut gua, tantangannya adalah menyusuri gua dengan menggunakan pelampung dan berpegangan pada tali. Karena tidak mau mneyia-nyiakan waktu, akhirnya kami mengambil paket IDR 300,000 untuk 10 orang (1 perahu @ IDR 150,000)
Mulailah kami menyusuri green canyon, ada rasa kecewa, karena airnya bukan berwarna hijau tetapi coklat karena 2 hari
sebelumnya hujan deras dikawasan ini. Tetapi tetap saja kami berbahagia dan biasa kami langsung mengabadikan diri dengan kamera Olympus underwater yang saya bawa. Ini adalah pengalaman pertama saya untuk mengkoordinir peserta
lebih dari 5 orang, tepatnya 10 orang, dan saya bangga kepada mereka karena mereka benar-benar mudah diatur, sehingga tidak menyulitkan saya. Setiap sudut tak lupa saya mengambil gambar didalam Green Canyon. Benar-benar petualanganku yang berkesan. Tujuan kami selanjutnya adalah pantai Batu Karas. Tujuan kami ke Pantai Batu Karas adalah bermain olahraga air diantaranya banana Boat (tariff @ IDR 35,000/orang). Kali ini yang bermain hanya saya, yayas dan berto,

yang perempuan hanya berfoto-foto di pinggir pantai. Oh ya kami juga sewa tikar (@ IDR 10,000). Sebelum mulai aksi, kami berfoto dulu diatas banana boat. Kami diantar keliling pantai dan selama tiga kali kami dilempar, tetapi bukannya takut malah ketagihan dan senang.Setelah lelah bermain dengan banana boat, perut sudah mulai lapar karena paginya kami tidak sarapan. Sebelum makan kami mandi dulu untuk menghilangkan lengket air laut. Setelah mandi, kami makan di restaurant dekat pantai. Badan sudah sangat lelah, tapi tujuan wisata kami belum berakhir, tujuan berikutnya adalah pantai Batu Hiu. Disebut Batu Hiu, karena sebelum memasuki kawasan pantai, kita harus melewati pintu measuk berbentuk Hiu. Tidak ada aktivitas yang bias kami lakukan disini kecuali mengabadikan diri, karena laut disini terkenal sangat besar karena berhadapan langsung dengan Samudra Indonesia. Pantai Batu Hiu terkenal dengan Tanah Lotnya Jawa Barat. Makanya saya berfoto berlatar belakang Tanah Lot.
Laut sangat biru, angin semilir ditambah kelelahan yang kami rasakan menjadi kami mengantuk. Daripada mengantuk,
kami bersepuluh berfoto bersama-sama seakan tidak mau meninggalkan setiap moment. Suatu perjalanan yang sangat menyenangkan & tak terlupakan. Kami tidak lupa untuk menikmati es kelapa untuk menghilangkan dahaga. Disini banyak oleh-oleh yang ditawarkan baik pakaian maupun makanan
Kemudian dari pantai Batu Hiu,kami menuju Cagar Alam Pananjung yang letaknya didalam kawasan wisata Pangandaran. Hanya membayar IDR 10,000/orang, kami menuju pantai pasir putih dengan perahu. Satu yang diingat di Pantai Pangandaran,jangan sampai tertipu oleh para pemberi sewa perahu, karena kami mengalaminya yaitu kami membeli paket IDR 10,000, tapi kami diantar keliling yang tahu2 kami harus disuruh membayar per orang IDR 30,000. Pesan saya berhati-hatilah di Pantai Pangandaran. Di kawasan cagar alam pananjung ini banyak sekali monyet, dan hutan yang cukup rindang, jadi memberikan rasa ketenangan didalamnya. Tak lupa kami mengabadikan diri di kawasan ini. Dari Cagar alam Pananjung, akhirnya kami menuju hotel yang kami sewa yaitu hotel & restaurant Sandaan. Kami menyewa bungalow seharga IDR 250,000 / kamar. Cukup murah untuk kami bersepuluh. Kami menyewa 2 kamar Recommended hotel !!!
Acara malam ini adalah makan malam di pinggir pantai. Kami makan di rumah makan “Karya Bahari”. Disini kami memilih makanan laut yang kami pilih sendiri. Masih segar-segar. Lagi=lagi, pada saat melakukan pembayaran, tolong di cek kembali. Satu kesalahan saya kemarin, ada menu yang harus kami bayar 2 kali. Sayang wisata disini banyak sekali penipuan. Pesan saya harus teliti pada saat pembayaran.
Habis makan kami membli oleh2 berupa ikan asin, karena kalau besok sudah tidak ada waktu, karena kami harus kmbali ke Jakarta. Kami kembali ke hotel untuk beristirahat, karena besok pagi akan kembali melakukan perjalanan ke Jakarta yang melelahkan. Tanggal 30 Oktober 2011, pukul 06.30 wib, kami kembali ke Jakarta. Tak lupa kami mampir ke tujuan wisata kami yang terakhir yaitu Pantai Karang Nini. Disini tidak ada apa-apa, kecuali laut yang indah, dan kami bisa melihat Pulau Nusa Kambangan dari pantai ini. Tak lupa kami mengabadikan diri kami disini. Setelah puas menikmati alam disini, kami melanjutkan perjalanan ke Jakarta.
Karena sudah lelah saya tidur terus didalam mobil. Pukul 13.30 wib, kami berhenti untuk makan siang di Garut tepatnya Restaurant Asep Stroberi. Restaurant yang memberikan berbagi macam fasilitas.
Disini kami sampai dengan pukul 15.00 wib. Kemudian kami melanjutkan perjalanna kembali, kali ini hujan deras menemani perjalanan kami, sehingga mobil dikendarai dengan pelan. Akhirnya pukul 19.00 wib, kami sampai di Jakarta dan kami kembali pulang ke rumah masing-masing.
Terima kasih saya ucapkan kepada sahabat-sahabat saya dalam perjalanan kali ini yaitu mbak marcil, mbak mega, mbak maesaroh, mbak Christy, mbak eka, mbak Lia, Lina, & Berto. Sungguh perjalanan dan petualangan yang tak terlupakan.